Mediaumat.com- Umat harus waspada akan akurasi berita yang ditulis situs www.khabarsoutheastasia.com, karena dalam mendukung visi-misinya dalam pemberitaan tidak segan-segan mencatut nama orang dan melakukan kebohongan.
Dalam berita yang berjudul Jihadis Indonesia Angkat Senjata di Suriah, situs yang didanai militer Amerika di Asia Pasifik ini menulis:
Ismail Yusanto, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),
mengatakan anggota kelompok garis keras akan pergi ke Suriah untuk
bergabung dengan pemberontak yang melawan rezim Bashar al-Assad.
“Banyak anggota kami sedang melakukan jihad [di] Suriah. Karena
lebih mudah untuk datang secara legal ke Suriah menggunakan visa turis,
banyak dari mereka yang mampu melakukan jihad secara pribadi,” katanya
kepada Khabar pada hari Senin (6 Januari).
Ketika mediaumat.com mengkonfirmasi, dengan tegas Ismail
membantahnya. “Tidak pernah, bohong itu!” ungkapnya, Rabu (15/1)
melalui sambungan telepon seluler.
Ia juga mengatakan anggotanya tidak ada yang berangkat jihad ke
Suriah. “Tidak benar. Tidak ada anggota HTI ke sana atau tidak benar
juga pengurus HTI mengirim anggotanya ke sana,” tegasnya.
Seperti diakuinya sendiri dalam situsnya, Khabarsoutheastasia.com atau Khabar Asia Tenggara
merupakan situs yang disponsori oleh Komando Pasifik AS, sebuah komando
militer gabungan yang bertanggung jawab atas operasi-operasi AS di 36
negara.
Makanya, tidak heran, selain berbohong dan mencatut nama orang,
situs ini pun mengangkat opini yang keliru tentang jihad dengan
mengutip narasumber yang mengaburkannya ke hal-hal selain perang
mengangkat senjata melawan pasukan kafir.
Seperti di akhir berita tersebut, Khabar Asia Tenggara menggiring pembaca pada kalimat sebagai berikut:
Warga Jakarta Susanto Abimanyu menekankan jihad harus dilakukan dengan cara yang positif.
“Sebagai seorang Muslim, menurut saya jihad ke Suriah dapat
dilakukan dengan cara yang baik karena banyak orang Indonesia sudah
memulainya. Kami dapat membantu anak-anak dan perempuan Suriah untuk
mendapatkan makanan yang sehat dan memastikan keamanan mereka. Saya
akan setuju dengan itu,” katanya.
“Namun, jihad dengan membunuh orang... tidak Islami dan salah."
Padahal, dalam jihad, selain ada korban yang harus dibantu seperti
anak-anak dan perempuan. Ada juga musuh yang memang harus diperangi.
Nah, Bashar Assad adalah musuh tersebut.
Perlu diingat, tegas Ismail, pada awalnya kan revolusi Suriah itu
berjalan dengan damai, rakyat menyampaikan aspirasinya dengan damai,
namun ditanggapi dengan tindakan militer oleh rezim Bashar Assad yang
sesungguhnya telah kehilangan legitimasi politik dan lain-lainnya.
“Karena diserang, rakyat harus membela diri. Usaha membela diri dari
penguasa yang zalim dan kafir itu ---karena pada kenyataannya pahamnya
sudah menyimpang dari Islam yakni Nusairiah Alawiyah--- dalam Islam
disebut dengan jihad!” tegas Ismail.
Menurut Ismail, jihad itu merupakan ajaran Islam yang sangat
penting, bahkan disebut sebagai mahkota yang sangat berharga. Jihad itu
tetap ada dan wajib sampai hari kiamat.
Ia juga menjelaskan jihad ada dua macam. Pertama, jihad untuk mempertahankan diri, agama, kehormatan, harta benda, dan lainnya, disebut sebagai jihad difa’i. Contohnya seperti yang terjadi di Irak, Afghanistan, Palestina dan Suriah.
Kedua, jihad hujumi, adalah jihad yang dilakukan oleh
negara Islam atau khilafah ketika dakwahnya di luar negeri mengalami
hambatan fisik dari para penguasa kafir.[]Joko Prasetyo
sumber : http://mediaumat.com/headline-news/5143-situs-yang-didanai-amerika-ini-berbohong-dan-mencatut-nama-jubir-hti.html
0 komentar:
Posting Komentar