10 Lokasi Banjir di Kota Tangsel

0 komentar
TANGSEL,SNOL Banjir mengepung Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Mulai Minggu (12/1) malam, genangan air di beberapa titik mulai 10 centimeter hingga mencapai setinggi dada orang dewasa. Ada 10 titik banjir.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, 10 wilayah yang terendam banjir yakni Kampung Kayu Gede, Kecamatan Serpong Utara, Kampung Bulak, Perumahan Pondok Maharta, Perumahan Taman Mangu, serta Komplek Setneg di Kecamatan Pondok Aren.

Selain itu juga banjir beberapa titik di Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur, meliputi Perumahan Ciputat Baru, Perumahan Cipayung Mas, Perumahan Cipayung Mas, Perumahan Green Hill. Sedangkan untuk Kecamatan Pamulang banjir melanda Perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) dan Perumahan Reni Jaya.

”Ketinggian air di 10 wilayah yang dilanda banjir mulai 30 centimeter sampai satu meter,” ujar Uci Sanusi, Kepala BPBD Kota Tangsel. Menurutnya juga, pihaknya sudah menyiagakan 60 petugas BPBD, Satpol PP, serta Dinas Pemadam Kebakaran guna membantu warga guna menanggulangi banjir.

Selain itu juga turut disiagakan 6 perahu karet dan 4 pompa air portable untuk mengangkut warga serta menyedot air dari pemukiman warga yang tergenang banjir.  ”Bagi warga kami minta waspada dan laporkan apabila ada kawasan yang terkena banjir lagi,” ujarnya.

Sementara itu, mengantisipasi warga korban banjir yang membutuhkan makanan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat menyiapkan 400 makanan siap saji yang dibagikan ke warga. Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Purnama Wijaya mengatakan pihaknya akan terus menambah pasokan kebutuhan logistik bagi warga korban banjir.

”Jumlah (logistik) itu antisipasi awal. Saat ini kami sedang mendata berapa jumlah riil warga yang terkena banjir dan membutuhkan logistik,” ujarnya. Salah satu tempat yang sudah disalurkan logistik di kawasan banjir di Kampung Bulak, Kelurahan Pondok Kacang Timurm Pondok Aren. Yakni, 200 makanan siap saji, satu karung beras dan 15 dus mie instan.

Selanjutnya, di wilayah Kayu Gede, Kecamatan Serpong Utara dialokasikan 100 bungkus makanan siap saji, beras dua karung ukuran sedang dan 10 dus mie instan. Untuk Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat juga didistribusikan 100 bungkus makanan siap saji. Sementara untuk warga korban banjir di Komplek BPI dibagikan 10 dus mie instan dan minyak sayur 10 botol.

Sementara di wilayah Kelurahn Pondok Kacang Timur, Dinsosnakertrans Kota Tangsel membuat 2 tenda dan menyediakan 50 botol kecap. ”Bantuan akan terus mengalir hingga banjir reda,” ucap Purnama. Sementara itu, hujan yang turun dua hari terakhir membuat bantaran kali Perumahan Bunga Pratama, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang ambrol.

Pondasi tembok setinggi 4 meter itu roboh tergerus air. Akibatnya, luapan air masuk ke Perumahan Reni Jaya, yang bersebelahan dengan Perumahan Bunga Pratama. M Mukmin, Ketua RT 02/06, Perumahan Bunga Pratama mengatakan saat ini beberapa petugas dibantu warga tengah melakukan perbaikan ambrolnya tembok sepanjang 20 meter tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu meski kerugian mencapai puluhan juta rupiah.  ”Sudah ada perbaikan dilakukan dengan menempatkan pasir dalam karung. Ini hanya perbaikan darurat,” ujarnya. Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany  datang ke lokasi ambruknya tembok penyangga yang berada di pinggir kali di Perumahan Reni Jaya Baru tersebut.

Dia mengatakan, sudah dilakukan antisipasi untuk mengurangi masuknya debit air ke pemukiman warga akibat ambrolnya tembok penyangga kali tersebut. Selain itu juga dilakukan penyedotan air dengan pompa. Menurutnya, permasalahan banjir di Kota Tangsel berbeda-beda penyebabnya. Saat ini tengah dicarikan solusi mengatasinya.

”Saya sudah minta agar Dinas Bina Marga mencari solusi atas permasalahan banjir ini,” ujar Airin yang sejak Senin (13/1) pagi sudah mengelilingi beberapa kawasan banjir di Kota Tangsel ini. Airin juga berharap jumlah titik banjir di Kota Tangsel yang mencapai 32 titik bisa berkurang dan bukannya bertambah.

Karena itu, dirinya meminta semua pihak membantu pemerintah daerah mengurangi titik banjir. Seperti pengembang perumahan. ”Mayoritas kawasan langganan banjir di Kota Tangsel adalah perumahan,” terangnya juga. Lantaran berdiri di kawasan rendah dan dekat lokasi sungai yang tak layak dibuat pemukiman warga.

Guna memastikan pembuatan perumahan agar tidak di lokasi yang bisa membuat banjir, maka Airin meminta pihak-pihak terkait memperketat perizinan pemukiman baru. Juga memperketat pembuatan drainase. Lantaran dia mengaku kerap menemukan drainase antara satu perumahan dengan perumahan lainnya tak terintegrasi.(fin/jpnn)

Sumber : http://satelitnews.co.id/?p=29296

0 komentar:

Posting Komentar